Tujuan Pemberdayaan Masyarakat, Mengapa Penting Untuk Diperhatikan?

0
20367

Dalam meningkatkan kualitas masyarakat, pemerintah terus berupaya untuk memberdayakan masyarakat melalui beberapa programnya. Hal ini dianggap penting karena dapat meningkatkan mutu hidup masyarakat di berbagai bidang seperti salah satunya adalah bidang ekonomi. Lalu apa sebenarnya tujuan pemberdayaan masyarakat lainnya? Berikut ulasannya untuk Anda pahami.

Dalam pendapatnya, Mardikanto menuliskan bahwa pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk memberikan daya (empowerment) atau penguatan (strengthening) bagi masyarakat. Upaya tersebut dapat diartikan sebagai kemampuan individu yang berintegrasi dengan masyarakat dalam membangun keberdayaan masyarakat.

Dari situ diharapkan akan muncul tujuan untuk menemukan alternatif-alternatif baru dalam pembangunan masyarakat. Suharto(2005:60) juga menjelaskan hal yang senada bahwa pemberdayaan masyarakat dapat dimaknai sebagai suatu proses dan jug tujuan. Menurut pandangannya, pemberdayaan masyarakat dapat dijabarkan sebagai berikut:

  1. Sebagai sebuah proses

Artinya disini pemberdayaan masyarakat merupakan serangkaian kegiatan untuk memperkuat kelompok lemah dalam masyarakat tak terkecuali masyarakat yang mengalami masalah kemiskinan.

  1. Sebagai tujuan

Pemberdayaan masyarakat yang diartikan sebagai tujuan adalah keadaan yang ingin dicapai baik dari suatu perubahan sosial yang mana menjadi masyarakat yang lebih berdaya, memiliki kekuasaan juga pengetahuan dan kemampuan untuk dapay memenuhi kebutuhan hidupnya lebih baik lagi. Baik di sisi ekonomi maupun bersifat sosial seperti kepercayaan diri, dan sebagainya.

Fahrudin (2012:96-97) dalam bukunya menjelaskan bagaimana pemberdayaan masyarakat dapat memampukan dan memandirikan masyarakat, yakni sebagai berikut ini:

  1. Enabling

Pemberdayaan masyarakat dapat memungkinkan atau menciptakan suasana atau iklim yang memberi kesempatan potensi masyarakat untuk berkembang. Dengan adanya upaya pemberdayaan ini, diharapkan dapat mendorong (encourage), memotivasi dan membangkitkan kesadaran (awareness) masyarakat akan potensi yang dimiliki dan berkelanjutan untuk dapat mengembangkannya.

  1. Empowering

Kedua, dengan adanya pemberdayaan masyarakat nantinya dapat meningkatkan kapasitas dengan cara memperkuat potensi atau daya yang dimiliki denganĀ  langkah-langkah nyata seperti menyerap berbagai masukan atau input hingga serta membuka akses kepada berbagai peluang yang dapat semakin memberdayakan masyarakat.

  1. Protecting

Melengkapi dua poin diatas, poin selanjutnya adalah protecting atau melindungi yang dimana disini adalah mengembangkan perlindungan untuk masyarakat yang menjadi subjek pengembangan melalui pemberdayaan ini. Sebagai contohnya adalah melindungi agar tidak terjadi persaingan yang tidak sehat atau bahkan adanya eksploitasi dari yang kuat pada yang lemah.

Baca Juga  Dana Desa: Mendongkrak Pelambatan Ekonomi dari Desa

Dengan pengertian diatas, maka dapat dijabarkan apa tujuan dari pemberdayaan masyaraat seperti yang disampaikan oleh Mardikanto dalam bukunya. Beliau berpendapat bahwa tujuan pemberdayaan untuk masyarakat tersebut mencakup enam tujuan sebagai berikut:

  1. Perbaikan kelembagaan (better institution)

Yang pertama adalah perbaikan kelembagaan melalui perbaikan kegiatan/tindakan yang dilakukan, diharapkan pada akhirnya juga akan berimbas pada pengembangan jejaring kemitraan usaha di tengah masyarakat.

  1. Perbaikan usaha (better business)

Sebagai dampak dari poin pertama, pemberdayaan masyarakat juga diharapkan berimbas pada perbaikan usaha. Upaya yang dapat dilakukan untuk tujuan ini adalah seperti perbaikan pendidikan dengan meningkatkan semangat belajar, perbaikan terhadap akses bisnisl, termasuk perbaikan kegiatan dan juga perbaikan kelembagaan yang diharapkan dapat memperbaiki bisnis masyarakat.

  1. Perbaikan pendapatan (better income)

Tujuan selanjutnya juga masih berkaitan yakni perbaikan pendadpatan atau better income sebagai dampak positif adanya perbaikan bisnis. Dengan adanya perbaikan usaha atau bisnis, diharapkan pendapatan keluarga dan masyarakat dapat meningkat.

  1. Perbaikan lingkungan (better environment)

Meski tidak berkaitan langsung dengan tujuan sebelumnya, namun diharapkan dengan adanya perbaikan pendapatan dan juga pendidikan nantinya juga dapat memperbaiki keadaan lingkunganĀ  baik berupa lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Alasannya karena kerusakan lingkungan kadangkala disebabkan oleh kemiskinan karena rendahnya pendadpatan.

  1. Perbaikan kehidupan (better living).

Tahapan selanjutnya dari tujuan pemberdayaan masyarakat setelah dapat meningkatkan tingkat pendapatan dan keadaan lingkungan yang membaik adalah dapat memperbaiki keadaan kehidupan setiap keluarga dan masyarakat.

  1. Perbaikan masyarakat (better community).

Tingkatan terakhir dari tujuan pemberdayaan adalah terwujudnya kehidupan masyarakat yang lebih baik karena didukung oleh kehidupan yang lebih baik sebagai dampak dari keberhasilan dalam pemberdayaan lingkungan baik fisik maupun sosial.

Baca Juga  Mendampingi Desa Menuju Pasar Dunia

Dalam mencapai tujuan pemberdayaan masyarakat tersebut, ada prinsip-prinsip yang wajib untuk dipenuhi. Ada empat prinsip dalam pemberdayaan masyarakat tersebut menurut Najiati (2005:54) yakni prinsip kesetaraan, partisipasi, keswadayaan atau kemandirian, dan berkelanjutan. Beriikut penjelasan dari keempat prinsip tersebut.

  • Prinsip Kesetaraan

Prinsip kesetaraan adalah prinsip utama dalam proses pemberdayaan masyarakat. Alasannya adalah dengan adanya kesetaraan atau kesejajaran kedudukan baik antara masyarakat dengan lembaga ataupun laki-laki dengan perempuan dapat mengembangkan mekanisme berbagai pengetahuan, pengalaman, serta keahlian satu sama lain.

Adanya kesetaraan ini pula memungkinkan untuk masing-masing pihak dapat saling mengakui kelebihan dan kekurangan yang diharapkan juga akan terjadi proses saling belajar yang semakin mengembangkan kedewasaan masyarakat.

  • Partisipasi

Pelaksanaan program pemberdayaan dapat dirasakan apabila mendapat partisipasi dari masyarakat itu sendiri. Program pemberdayaan masyarakat yang akan menstimulasi kemandirian masyarakat memiliki sifat yang partisipatif, direncanakan, dilaksanakan, diawasi, dan dievaluasi oleh masyarakat. Prosesnya membutuhkan waktu dan pendampingan yang tidak singkat.

Selain itu, perlu juga adanya keterlibatan pendamping dengan komitmen tinggi untuk bersama mencapai tujuan pemberdayaan masyarakat tersebut.

  • Keswadayaan atau kemandirian

Prinsip selanjutnya yang penting untuk diterapkan adalah prinsip keswadayaan. Prinsip ini penting karena dalam pelaksanaan programnya sangat penting untuk mengargai dan mengedepankan kemampuan masyarakat itu sendiri ketimbang menerima bantuan pihak lain. Konsep ini memberikan pandangan bahwa orang miskin bukanlah objek yang tidak berkemampuan.

Baca Juga  Prinsip Dasar Pendampingan Bagi Kader Desa

Prinsip ini malah memberikan pandangan bahwa masyarakat yang menjadi subjek yang memiliki kemampuan sedikit namun dapat dikembangkan.

  • Berkelanjutan

Prinsip terakhir dari pelaksanaan program pemberdayaan adalah berkelanjutan. Artinya dalam perancangan program perlu dipikirkan bagaimana program tersebut dapat terus berlanjut meskipun mungkin pada awalnya peran pendamping lebih dominan daripada masyarakat sendiri. Namun dengan perlahan dan pasti, peran masyarakat akan tumbuh dan peran pendamping akan berkurang.

Hingga akhirnya masyarakat dapat secara mandiri mengelola programnya dan pendampingan tersebut pada akhirnya dihapus.

Dalam mencapai tujuan dari pemberdayaan masyarakat itu sendiri, perlu juga dibangun strategi. Menurut Hikmat pada bukunya yng berjudul Srategi Pemberdayaan Masyarakat, ada 3 strategi yang dapat digunakan yakni sebagai berikut:

  1. Strategi tradisional

Untuk strategi tradisional lebih bertujuan agar masyarakat mengetahui serta dapat memilih kepentingan terbaik bagi dirinya sendiri secara bebas dalam keadaan apapun. Artinya, semua pihak dapat secara bebas menentukan kepentingan bagi diri mereka sendiri. Strategi ini juga memandang jika tidak ada pihak lain yang mengganggu kebebasan dalam memilih pilihannya.

  1. Strategi direct-action.

Yang kedua adalah strategi direct action atau aksi langsung. Untuk menggunankan strategi ini, ada dominasi kepentingan yang dipandang oleh semua pihak yang nantinya akan ikut serta. Keputusan nantinya diambil tidak bebas ditentukan oleh pihak masing-masing melainkan hanya oleh pihak yang sangat berpengaruh.

  1. Strategi transformatif

Terakhir adalah strategi transformatif. Pelalsanaan strategi ini membutuhkan pendidikan dan pengertian bagi masyarakat dalam jangka panjang hingga akhirnya muncul pemahaman pengindentifikasian kepentingannya.

Itulah beberapa hal yang perlu dipahami dalam pemberdayaan masyarakat mulai dari tujuannya hingga berbagai prinsip serta strategi dalam pelaksanaannya. Semoga artikel ini bermanfaat. (siapbisnis.net)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here