
Pembayaran secara non tunai sudah sangat banyak digemari di kota-kota besar, yang juga ditandai banyaknya pelaku usaha yang di toko atau tempat berjualnya menyediakan layanan pembayaran non tunai dalam bentuk kode QR yang juga dsebut Quick Response Indonesian Standard atau QRIS. Hal ini juga memberikan dampak sangat baik loh karena seperti yang kita tahu dengan penggunaan uang tunai dapat meningkatkan resiko penularan penyakit dari uang-uang kertas yang berpindah dari tangan satu ke tangan lainnya, terlebih lagi dalam kondisi pandemi yang sudah berjalan dua tahun ini.
Hal ini juga disadari sekali oleh pemerintah Desa Tawangsari, melalui Ibu Yayuk Tutiek Supriyanti selaku Kepala Desa, beliau berhasil menggandeng sebanyak tujuh belas BUMN, Bank Indonesia, Kemendes PDTT, dan Netzme untuk mendukung pelatihan digital bagi UMKM Desa Tawangsari. Selain untuk meminimalisir penularan penyakit dari beredarnya uang kertas di Desa, penggunaan QRIS memudahkan transaksi jual beli pelaku UMKM. Satu barcode QRIS, bisa digunakan untuk berbagai macam dompet digital. Cukup sekali pindai, pembeli tinggal memasukan nominal dan password akun. Uang secara otomatis terkirim dan masuk ke dompet elektronik penjual. Hal ini lah yang ingin dipaparkan ke masyarakat supaya mereka tertarik untuk belajar mengenai QRIS.
Pelaksanaan pelatihan ini dikemas dalam bentuk pelatihan serta bazar digital desa yang berlangsung selama tiga hari, tepatnya dari tanggal 31 Oktober hingga 1 November yang dipusatkan di area Camp Bell 2 Edupark, Desa Tawangsari. Tidak main-main loh hasil yang tercapai, tepatnya sebanyak 1400 UMKM Desa Tawangsari telah berhasil didaftarkan QRIS ini. Jumlah itu menyumbangan sekitar 7,36 persen dari total pengguna QRIS di Boyolali yang mencapai 19.000 pengguna.
Tidak hanya mempermudah pembeli dalam melakukan transaksi pembayaran, QRIS membantu penjual dalam proses proses pencatatan setiap transaksi yang dilakukan. Uang hasil transaksi itu langsung masuk ke rekening penjual dimana UMKM tidak ada lagi alasan tidak tercatat penjualannya.
Dengan adanya peningkatan sistem pembayaran digital di Desa Tawangsari ini, sangat diharapkan desa-desa sekitar dan desa lainnya di seluruh Indonesia dapat terinspirasi membangun sebuah ekosistem digital bersama serta menikmati semua keuntungan yang bisa didapatkan dari QRIS.
Sumber Referensi:
https://www.solopos.com/jadi-desa-digital-tawangsari-pertama-gunakan-qris-di-boyolali-1183466