
BERDESA.COM – Kemendesa terus melakukan langkah pengamanan dana desa. Setelah merangkul TNI, Kementerian Dalam Negeri dan Kepolisian RI, Kemendesa juga mengajak para pemuka agama untuk terlibat mengawasi dana desa.
Pelibatan tokoh agama dilakukan Kemendesa untuk menghindarkan dana desa dari kemungkinan moral hazard alias penggunaan yang tidak sesuai dengan tujuannya. Soalnya, bukan rahasia lagi, guyuran anggaran ke desa dengan angka yang besar saat ini jelas mengundang para ‘pemain’ anggaran yang selama ini membuat dana dari pemerintah tercecer-cecer di berbagai pos.
Disisi lain, kesiapan perangkat desa masih menimbulkan kekawatiran banyak pihak. Ini adalah adalah tahun-tahun awal desa mendapatkan dana dengan kewenangan besar mengelolanya. Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang masih terbatas dan masih kuatnya pola lama yang hanya mengandalkan ‘program fisik’ membuat dana desa dikawatirkan melenceng ke berbagai arah.
Sampai hari ini masih sangat sedikit desa yang dianggap siap menerima kucuran dana sebesar dana desa ini. Pola kekuasaan lama yang menjadikan desa hanya sebatas obyek membuat desa harus bekerja keras untuk menyiapkan diri menjadi subyek yang menentukan sendiri proses pembangunannya.
Perangkat desa jangan sampai pula menyerahkan kepercayaan begitu saja kepada pihak-pihak yang bakal bermain kepentingan dengan dana desa ini. Soalnya, saat ini desa sedang menjadi ‘top star’ karena sedang mendapatkan dana yang besar.
Itulah kenapa Kementerian Desa bekerja keras menciptakan kekuatan pengawasan agar dana desa tak jatuh menjadi ‘dana bancakan’ seperti yang dikawatirkan banyak pihak.
Selama ini keberadaan tokoh agama sangat disegani di desa jadi para tokoh bisa menjadi pengawas yang bakal memberi landasan moral yang kuat bagi setiap langkah yang diambil oleh perangkat desa dalam membangun desanya.
Di Indonesia timur yang sebagian masyarakatnya non muslim Kemendesa mengajak para pemuka gereja untuk aktif mengawasi dana desa. Menyambut ajakan ini para tokoh gereja menyatakan siap sedia turut aktif membangun desa.
Langkah yang sama bakal dilakukan Kemendesa di wilayah Indonesia lainnya dengan kekuatan pemuka agama yang disegani masyarakat. Para pemuka agama diharapkan mampu menjadi pendulum bagi langkah dana desa agar dana yang jumlahnya tidak main-main itu benar-benar digunakan untuk kepentingan pembangunan desa.(aryadji/berdesa)