
Berdesa.com – Meski terkenal memiliki pesona alam luar biasa, tapi hingga tahun ini jumlah wisatawan asing yang melancong ke Indonesia ternyata masih kalah dengan Malaysia dan Singapura. Tahun 2015 lalu Malaysia dikunjungi 27 juta pelancong dan Singapura didatangi 15 juta orang. Sedang Indonesia hanya mendapatkan kedatangan 10 juta orang saja. Kok bisa? Padahal Indonesia unggul terutama pada pesona alam.
Kunjungan Wisatawan Asing di Indonesia, 2013-2016:
Bulan | Tourist Arrivals 2013 |
Tourist Arrivals 2014 |
Tourist Arrivals 2015 |
Tourist Arrivals 2016 |
Januari | 614,328 | 753,079 | 723,039 | 814,303 |
Februari | 678,415 | 702,666 | 786,653 | 888,309 |
Maret | 725,316 | 765,607 | 789,596 | 915,019 |
April | 646,117 | 726,332 | 749,882 | 901,095 |
Mei | 700,708 | 752,363 | 793,499 | 915,206 |
Juni | 789,594 | 851,475 | 815,148 | 857,651 |
Juli | 717,784 | 777,210 | 814,233 | 1,032,741 |
Augustus | 771,009 | 826,821 | 850,542 | 1,031,986 |
September | 770,878 | 791,296 | 869,179 | 1,006,653 |
Oktober | 719,900 | 808,767 | 825,818 | 1,040,651 |
November | 807,422 | 764,461 | 777,976 | |
Desember | 766,966 | 915,334 | 913,828 | |
Total | 8,802,129 | 9,435,411 | 9,729,350 |
Sumber: BPS
Sesungguhnya Indonesia sudah mengalami kemajuan besar para bidang pariwisata beberapa terakhir. Data yang diolah Berdesa.com dari ‘Travel & Tourism Competitiveness Report dari World Economic Forum’ menyebut, Indonesia berhasil melompati banyak negara lain sebagai negara yang dunia wisatanya tumbuh dengan baik di dunia yakni dari peringkat ke 70 di tahun 2013 menjadi peringkat ke-50 di dunia di 2015.
Peningkatan ini terutama disebabkan oleh kemudahan komunikasi melalui pengembangan jaringan internet dan selular dan perkembangan infrastruktur pendukung wisata yang dibangun di Indonesia. Perkembangan transportasi yang semakin baik juga memicu peningkatan kedatangan turis manca negara ke Indonesia. Pada laporan ini disebutkan, Indonesia sesungguhnya memiliki keunggulan luar biasa dibanding negara lain dalam hal kekayaan sumber daya alam (biodiversitas) dan memiliki banyak lokasi wisata warisan budaya. Alam nan elok dan warisan budaya adalah dua magnit penyedot wisatawan dunia.
Hanya saja, masih ada beberapa hal yang membuat wisata Indonesia tidak bisa melaju kencang. Antara lain Indonesia belum memberikan penekanan yang cukup dalam hal-hal yang berhubungan dengan kelestarian lingkungan seperti penggundulan hutan, negeri ini juga masih dikenal sebagai negeri yang belum mementingkan kelestarian spesies-spesies langka serta masih banyak limbah air yang belum dikelola. Isu-isu ini membuat banyak wisatawan asing urung memasang Indonesia sebagai negeri tujuan wisata mereka.
Hambatan lain adalah isu mengenai keselamatan dan keamanan. Ini adalah salahsatu isu yang pernah menghancurkan dunia wisata khususnya di Bali ketika peristiwa Bom Bali dulu. Beberapa isu ini membuat Indonesia tertinggal dibanding Singapura (peringkat ke 11), Malaysia (peringkat 25) dan Thailand (peringkat 35). Data ini diambil dari Travel & Tourism Competitiveness Report 2015.
Penghambat perkembangan wisata Indonesia terbesar adalah masalah infrastruktur. Hal ini membuat banyak perjalanan wisata menjadi jauh lebih besar dan mengakibatkan iklim investasi wisata tidak berkembang. Di seluruh nusantara ini infrastruktur wisata yang memadai baru dimiliki Bali dan Jakarta. Indonesia Timur adalah wilayah yang paling kurang dalam hal infrastruktur seperti kurangnya bandara, pelabuhan, jalan dan hotel. Kurangnya jaringan informasi antar-pulau juga menyebabkan banyak tempat di Indonesia timur menjadi sulit didatangi.
Selain infrastruktur, masalah pendidikan juga masih menjadi kendala. Salahsatunya, di sebagian wilayah di Indonesia, masih sangat sedikit orang lokal yang mampu berbahasa Inggris dengan baik dan bahasa asing lainnya. Akibatnya para wisatawan kesulitan berkomunikasi dengan warga lokal. Masalah bahasa inilah yang membuat banyak turis akhirnya memilih ke Malaysia daripada ke Indonesia.
Titik Kedatangan Utama Wisatawan Asing di Indonesia:
Lokasi | 2013 | 2014 | 2015 |
Ngurah Rai Airport (Bali) | 3,241,889 | 3,731,735 | 3,923,970 |
Soekarno-Hatta Airport (Jakarta) | 2,240,502 | 2,246,437 | 2,304,275 |
Batam | 1,336,340 | 1,454,110 | 1,545,818 |
Sumber: BPS
Untuk menggenjot kedatangan terutama wisatawan asing maka berbagai hambatan itu harus terus diatasi. Meski masih memiliki banyak keterbatasan tetapi yang jelas, Indonesia dikenal sebagai salahsatu negara yang memiliki berbagai keunggulan kompetitif dibanding negara lain dalam hal wisata. Jadi, prospek bisnis pada sector wisata bakal terus terbuka di tahun-tahun yang akan datang. (adji/berdesa)