
Kali ini kita masih akan membahas tentang inspirasi bisnis yang dapat diaplikasikan di desa. Bila Anda memiliki lahan yang luas di desa, membuka bisnis apapun tentu akan sangat mudah. Mengingat, di desa dengan kondisi yang masih kondusif untuk membuka banyak usaha. Namun, tidak semua dari kita memiliki lahan yang cukup luas. Meskipun, harga tanah di desa biasanya cenderung lebih rendah dibandingkan dengan harga tanah di kota.
Namun, jangan khawatir, jika Anda memiliki tanah yang minim di desa, namun ingin membuka usaha, tidak perlu bingung. Karena sebenarnya ada banyak sekali inspirasi usaha yang bisa kita buat di lahan minim yang kita miliki di desa. Salah satu contohnya adalah usaha hidroponik cabai dan sayuran lain. Usaha hidroponik cabai ini tidak dapat dianggap remeh lho. Masyarakat kita yang notabene gemar makan makanan pedas membuat cabai laris di pasaran. Belum lagi harga cabai yang meningkat akhir-akhir ini. Ditambah lagi dengan kondisi alam pedesaan yang masih asri dan sejuk, usaha ini sangat cocok untuk dicoba.
Berbicara soal usaha hidroponik cabai, berikut beberapa hal yang perlu menjadi bahan pertimbangan sebelum memulai usaha prospektif ini. Kita mulai dari segi permodalan terlebih dahulu.
Modal Awal
Dalam membuat usaha hidroponik cabai ini sebenarnya dengan modal minim pun dapat kita coba. Modal awal yang dibutuhkan untuk membuka usaha cabai hidroponik ini dapat Anda lihat di rincian biaya dibawah ini:
Biaya Produksi | |||
1 | Benih | 70 gram | Rp. 300.000,- |
2 | Pupuk kompos | 330 kilo | Rp. 3.300.000,- |
3 | Kapur | 50 sack | Rp. 2.500.000,- |
4 | Pupuk lainnya | ||
a. Pupuk Urea | 5 sack | Rp. 350.000,- | |
b. Pupuk korkali | 2 sack | Rp. 1.000.000,- | |
c. Pupuk Sp. | 80 kilo | Rp. 240.000,- | |
8 | Obat pestisita | 50 liter | Rp. 350.000,- |
9 | Plastik polybag | 8 kg | Rp. 200.000,- |
Total Modal Biaya Awal Produksi | Rp. 8.240.000,- |
Hal ini masih terlepas dari biaya bulanan yang perlu anda keluarkan seperti biaya pegawai, listrik dan air.
Kalau modal sudah kita perhitungkan, kini kita bisa mulai membahas keuntungan. Potensi keuntungan bisnis memang tidak main-main ya. Kita bisa melakukan analisa estimasi keuntungan atau laba bersih yang akan kita dapatkan dari bisnis ini. Asumsikan untuk lahan ½ hektar kita bisa menghasilkan sebanyak 1 ton cabai. Perkiraan harga 1 kg cabe hidroponik adalah sekitar Rp. 45.000. Dengan begitu kita bisa menghitung penghasilan kotor kita yakni sebesar Rp. 45.000.000,-. Bagaimana? mantap bukan? Belum lagi jika harga cabai sedang naik. Tentunya bisnis ini akan sangat menguntungkan.
Itu baru asumsi dengan modal awal yang minim, jika Anda memiliki lahan yang lebih luas, tentu keuntungan yang didapatkan juga dapat lebih banyak. Bisnis cabai hidroponik ini memang sedang hits dan menjamur karena dengan lahan yang terbatas, kita tetap bisa menghasilkan uang dengan bisnis ini.
Nah itu tadi beberapa hal yang perlu Anda ketahui sebelum membuka usaha budidaya cabai hidroponik. Ingatlah bahwa semua usaha tidak dapat sukses dengan sekali percobaan. Ketekunan dan ketelatenan merupakan hal yang paling penting dalam bisnis. Oleh karenanya, jika Anda belum berhasil dengan suatu bisnis, cobalah untuk terus menekuninya sambil mencari peluang-peluang bisnis lain yang lebih prospektif. Semoga artikel ini dapat membantu, memberikan Anda gambaran serta inspirasi dan teruslah semangat dalam mencari peluang bisnis di desa!