
BERDESA.COM – Embung desa alias penampung air dalam skala besar adalah salahsatu dari empat prioritas dana desa yang ditegaskan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Hal ini juga telah dipertegas oleh peraturan Menteri Nomor 19 Tahun 2017 Soal Prioritas dana desa 2018. Program pembangunan embung mendapat sambutan sangat baik dari desa-desa se-Indonesia. Kenapa embung?
Data Kementerian Desa menyebut, dari total 15 ribu desa prioritas pembangunan saat ini terdapat 7.440 desa yang sangat membutuhkan pembangunan infrastruktur air untuk mengairi area persawahan yang mereka miliki. Soalnya, pertanian adalah bidang utama yang menghidupi desa-desa itu. Sehingga pembangunan embung menjawab persoalan sebagian besar desa.
Hanya dalam beberapa bulan prioritas ini dikampanyekan, sudah 628 embung yang terbangun di berbagai desa se-Indonesia. Ini menunjukkan betapa embung memang sangat dibutuhkan. Program ini juga mendapat dukungan kuat dari Kementerian Pertanian.
Hingga saat ini sebagian besar desa di Indonesia memang masih menjadikan bidang pertanian sebagai tumpu dalam menghidupi ekonomi warga. Dari 74.754 desa di seluruh Indonesia, sebanyak 82,77 persen hidup dari lahan pertanian. Dari jumlah itu sebagian besar baru bisa paem 1,4 kali dalam setahun. Sebabnya, karena kekurangan air. Karenanya embung menjadi prioritas desa-desa itu. Pemenuhan kebutuhan air bakal menciptakan lompatan ekonomi karena mereka bisa meningkatkan volume dan hasil pertanian. Ditergetkan, dengan memiliki embung desa-desa itu bakal bisa panen sebanyak tiga kali dalam setahun.
Mengenai ukuran embung, bisa bervariasi sesuai kebutuhan. Bahkan embung ini bisa juga dilakukan meski hanya dalam skala kecil misalnya 15 x 15 meter dengan alokasi anggaran Rp. 100 juta dari dana desa. Soalnya embung yang kelewat besar dengan dana yang juga besar belum tentu lebih efektif dalam menampung air, disesuaikan dengan kebutuhan petani.
Mengenai dana, jika misalnya sebuah desa sudah mendapatkan dana dari Pemerintah Kabupaten, maka anggaran dana dari desa bisa dialokasikan untuk membangun sarana penunjang pengairan seperti saluran irigasi dan sebagainya. Embung-embung ini bakal sangat membantu petani khususnya ketika musim kemarau tiba.
Selain embung, tiga prioritas lainnya adalah program penciptaan unggulan desa. Artinya, desa harus mampu menemukan keunggulan utama yang menjadi fokus bagi desa itu dalam membangun. Kedua, membangun Badan Usaha Milik Desa yang akan menjadi kendaraan dalam mengelola keunggulan desa. Ketiga adalah pembangunan embung dan keempat adalah membangun sarana olah raga (Sorga).
Olah raga adalah salahsatu aspek kehidupan yang memiliki fungsi yang positif dalam skala personal maupun sosial. Olah raga menciptakan atmosfer yang sehat dan mampu mendorong berbagai kemajuan di berbagai bidang karena semangat dan efeknya yang positif. Olah raga juga merupakan kebutuhan sosial maupun individu dalam membangun bangsa yang sehat dan kuat. Jadi, yang mana yang sudah dibangun di desa Anda? (Aryadjihs/berdesa)