
Program dana desa yang bergulir sejak 2015 lalu tidak dipungkiri memang memberikan dampak positif bagi beberapa desa, disamping kabar miring dari penyimpangan yang terjadi. Sebagaimana kita ketahui, program dana desa ini bertujuan untuk meningkatkan dan mendorong kemajuan desa yang mendapat program ini agar dapat memaksimalkan potensi-potensi yang dimilikinya agar dapat mensejahterakan masyarakat didesa tersebut.
Dengan peningkatan jumlah dana yang dialokasikannya, pemerintah berharap dapat meningkatkan pula persentase keberhasilan program ini, keberhasilan itu sendiri dapat diukur dari pemanfaatan dana desa untuk sesuatu yang dapat memajukan desa itu sendiri.
Salah satu contohnya dapat dilihat dari keberhasilan Desa Ponggok yang berhasil memanfaatkan program dana desa sehingga dapat mengubah Desa Ponggok yang dulu dikenal miskin menjadi desa yang maju secara perekonomian. Desa Ponggok adalah sebuah desa yang berada di kawasan Klaten, Jawa Tengah.
Dengan pemanfaat dana desa yang baik oleh para pengelolanya, kini Desa Ponggok menghasilkan pendapatan yang tidak sedikit. Beberapa pemanfaatan dana desa itu adalah dengan mengembangkan Badan Usaha Milik Desa di desa tersebut, dimana BUMDes itu sendiri bertugas untuk mengatur dan mengelola segala potensi yang dimiliki desa tersebut agar dapat menjadi sumber penghasilan bagi warga Desa Ponggok.
Kepala Desa Ponggok sendiri memberi rincian pada awal menerima dana desa pada tahun 2015 disebutkan bahwa dari total 277 juta yang diterima, beberapa persen digunakan untuk membuat infrastruktur seperti sanitasi, MCK hingga jalan desa yang totalnya mencapai 50 unit.
Pada tahun 2016 sendiri, saat alokasi dana desa meningkat menjadi 622 juta, BUMDes tetap memprioritaskan pada pembangunan infrastruktur desa, lalu pada tahun-tahun selanjutnya mulai kepada perbaikan saluran drainase, infrastruktur jalan hingga pembangunan lahan parkir untuk memberikan dukungan pariwisata di Desa Ponggok.
Desa Ponggok sendiri memiliki salah satu program unggulan yang bisa dibilang cukup sukses, program itu adalah satu rumah satu sarjana, dimana tiap mahasiswa di desa tersebut diberi dukungan dana, untuk mendukung pendidikannya hingga nanti lulus menjadi sarjana.
Selain itu, Desa Ponggok ini memiliki beberapa program yang pada prinsipnya adalah mendukung dan melindungi hajat hidup warga desa tersebut seperti program perlindungan kesehatan untuk BPJS, program air bersih dan sanitasi, serta program rehab rumah.
Desa Ponggok sendiri merupakan salah satu desa wisata yang cukup dikenal saat ini, hal itu tidak terlepas dari kreativitas dan inovasi yang dilakukan para perangkat desanya untuk mengembangkan potensi desa salah satunya dengan pemanfaatan pemandian tua yang sudah lama tidak terurus.
Dengan beberapa perbaikan menggunakan dana desa, kini pemandian tersebut menjadi salah satu destinasi wisata yang banyak didatangi oleh para wisatawan dari Jawa Tengah maupun luar Jawa Tengah.
Destinasi yang dikenal dengan nama Umbul Ponggok itu menjadi makin terkenal setelah tersebar di media sosial, itu juga berkat keunikan dari wisata tersebut dimana pengunjung dapat melakukan selfie di dalam air pemandian tersebut, lengkap dengan properti seperti motor, kuda lumping, ikan dan sofa, tidak lupa juga fasilitas kamera yang dapat memotret di dalam air.
Dengan pemanfaatan dana desa yang baik dari BUMDes, kini Desa Ponggok memiliki pendapatan yang fantastis yaitu mencapai 6,5 miliar rupiah per tahun dimana keuntungan bersihnya mencapai 3 miliar rupiah pertahun, hal itu didukung juga oleh majunya wisata di Desa tersebut berikut dengan pembangunan homestay dan tempat makan.