
Tahun 2045 menjadi 100 tahun kemerdekaan Indonesia dan diharapkannya negara kita ini mencapai puncak kejayaan di berbagai bidang terutama sektor pertanian, karena identitas kita sebagai negara agraris. Memasuki era Indonesia Emas menjadikan Kementerian Pertanian optimis bahwasanya Indonesia dapat menjadi Lumbung Pangan Dunia atau World Food Storage pada 2045 kelak.
Lalu, apa yang dimaksud dengan gelar Lumbungan Pangan Dunia tersebut ya?
Lumbung pangan sendiri memiliki definisi berupa suatu dukungan untuk memperkuat cadangan pangan pada suatu tingkatan kelompok wilayah sebagai antisipasi terjadinya kerawanan pangan akibat gangguan produksi seperti bencana alam dan non alam. Nah, disini Indonesia optimis untuk menjadi cadangan dunia loh #temanberdesa!
Adapun menurut Prof. Dr. Dedi Nusyamsi yang menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Bidang Infrastruktur Pertanian, predikat lumbung pangan dunia dapat dicapai bila Indonesia sudah dapat melalui 3 tahapan sebelumnya nih, yaitu :
– Swasembada Pangan
– Kemandirian Pangan, dan
– Kedaulatan Pangan
Dr Bambang Sudarmanto MM, selaku Kabid Penyelenggaraan Pendidikan dan Penyuluhan Badan Pengembangan SDM Petani Kementerian Pertanian RI sangatlah komit Indonesia menjadi lumbung pangan dunia dan juga optimis mampu swasembada pangan secara nasional di tahun 2026 mendatang. Dalam upaya menggapai target tersebut kita harus bangga saat ini negara kita sudah swasembada empat komuditas pertanian yakni padi, bawang merah, cabai merah dan jagung, wow!
#Temanberdesa perlu tau nih bahwa secara bertahap Indonesia bertekad berswasembada gula konsumsi (2020), kedelai (2021), bawang putih (2023), gula industri (2024), dan daging sapi (2026) sehingga kelak pasca 2026 menjadi mandiri pangan. Potensi ini sangat besar karena dibalik itu ada 20 juta hektar lahan rawa atau pasang surut yang 10 juta hektar diantaranya dapat dikembangkan untuk lahan pertanian maupun perkebunan. Sekarang pun sudah banyak sekalidikembangkan varietas tanaman pangan dengan prospek tinggi untuk tahan dalam keadaan iklim tidak menentu loh!
Beberapa diantaranya varietas padi yang tahan genangan cocok untuk rawa dan varietas tebu amphibi yang khusus dapatĀ ditanam di rawa maupun lahan kering, yang mana dengan bangganya semua ini hasil karya anak bangsa untuk masa depan Indonesia, super bangga!
Rintangan untuk mencapai tujuan mulia ini pun pasti selalu ada, tapi bersama-sama harus dapat dilalui nih. Salah satunya pada 2019 impor beras hanya sekadar untuk cadangan bila terjadi bencana alam atau kekeringan. Sebut saja untuk antisipasi gempa, tsunami, atau banjir yang kerap melanda belakangan ini. Kabar baiknya di beberapa daerah seperti Kalimantan Selatan dan Sumatera Selatan ternyata hampir selalu surplus beras nih. Prinsipnya memang ada provinsi yang surplus, sebaliknya ada yang defisit sehingga tidak boleh dipukul rata Indonesia selalu krisis pangan seperti banyak diungkap.
Lantas apa saja ya kunci utama untuk dapat mencapai cita-cita bersama di tahun 2045 ini?
Upaya meraih cita-cita tersebut dapat dilakukan dengan 3 kunci utama nih #temanberdesa! Yaitu infrastruktur, inovasi teknologi, dan sumberdaya manusia. Tujuannya tidak lain tidak bukan adalah agar produktifitas pertanian optimal dan efisien sehingga dapat semakin kuat untuk bersaing di pasaran.
Semangat menuju Indonesia Emas 2045!