DAFTAR ISI
Bahwasanya kita tahu, desa memiliki sumber daya alam yang melimpah. Entah itu tanamannya ataupun lahan yang luas. Dilihat dari itu semua, banyak orang berfikir untuk mencoba membuat usaha di desa.
Peluang usaha desa, dapat memanfaatkan semua yang memang sudah tersedia. Salah satunya lahan dan air yang melimpah. Untuk itu, saya akan membagikan peluang usaha desa yang sangat menguntungkan, dengan modal yang tidak banyak, serta pembuatan yang cukup mudah. Usaha ini juga dapat memberikan gizi yang terbaik bagi seluruh keluarga, baik di kota maupun di desa. Peluang usaha ternak lele jawabannya.
Ikan lele yang memiliki kandungan protein yang tinggi dapat menaikkan keuntungan di pasaran. Apalagi berat ikan lele yang cukup besar, mampu memberikan keuntungan yang besar. Bagaimana tidak, hanya dengan perawatan yang cukup mudah, hasilnya ikannya besar-besar.
1. Cara membudidayakan ikan lele
Membudidayakan ikan lele dapat dilakukan dengan banyak cara, salah satunya adalah dengan menggunakan terpal. Dengan penggunaan terpal dibagi menjadi 3 cara yaitu kolam terpal yang digali atau diletakkan di bawah tanah, kolam terpal di atas permukaan tanah, dan kolam beton yang dilapisi dengan terpal.
2. Pemilihan Bibit lele yang terbaik
Pilihlah bibit lele yang dapat mengkonsumsi pelet jenis f999 atau pelet dengan bentuk butiran. Kemudian pilihlah lele dengan ukuran panjang sekitar 7 cm hingga 9 cm dengan umur sekitar 2 Minggu. Jangan pilih bibit lele yang masih terlalu kecil, sebab ketika dipindah ke tempat yang baru lebih cepat mati. Pilihlah bibit lele yang sehat dan segar. Ciri-ciri bibit lele yang sehat antara lain:
- Memiliki gerakan yang lincah
- Tidak adanya cacat atau bekas luka pada tubuh bibit lele
- Gerakan berenangnya normal dan bebas dari bibit penyakit
Untuk menguji gerakan berenangnya lincah atau tidak dengan cara meletakkan benih ikan lele tersebut pada arus air. Ketika benih itu menantang arus air dan mampu bertahan, benih lele tersebut masih baik gerakan berenangnya. Usahakan untuk memilih bibit lele dengan ukuran yang hampir sama, sehingga besarnya dapat serempak. Untuk kolam ukuran 2 meter kali 3 meter dapat diisi dengan bibit ikan lele sebanyak 1000 ikan.
3. Pemberian pakan untuk bibit ikan lele
Pakan merupakan salah satu hal yang memiliki pengeluaran yang cukup banyak, sebab pakan harus diberikan setiap hari. Untuk bibit lele dengan usia 2 Minggu jenis pakannya adalah pelet jenis f 999 kemudian ketika usia lele lebih dari 2 minggu, jenis pakan ikan lele adalah 781 – 2 hingga bibit lele berusia 2 bulan. Untuk usia lebih dari 2 bulan hingga masa panen tiba yaitu kisaran 3 bulan jenis pakannya adalah pelet jenis 781.
Selain diberikan pakan pelet, bibir ikan lele diberi tambahan makanan yaitu keong mas yang telah direbus terlebih dahulu, dedak halus, ampas rumah tangga atau ikan yang telah dihancurkan. Pemberian makanan tambahan ini untuk mengurangi pengeluaran yang berlebihan. Pemberian makan ikan lele dilakukan 3 kali dalam satu hari, saat malam hari berikan pakan ikan lele lebih banyak, sebab nafsu makan ikan lele paling tinggi ketika malam hari.
4. Pengairan ikan lele
Pemberian air pada kolam terpal ikan lele adalah setinggi 30 cm hingga 80 cm. Sebelum diberikannya bibit ikan lele, biarkan air di dalam terpal selama satu bulan terlebih dahulu, baru bibit ikan lele dimasukkan.
Penggantian air pada ternak lele adalah sekitar 2 bulan sekali. Namun apabila sebelum 2 bulan air sudah kotor, lebih baik segera mengganti air, agar tidak timbul penyakit yang tidak diinginkan. Saat pergantian air, lakukan penyortiran ikan lele. Dengan memisahkan ikan lele yang sudah lebih dulu berukuran besar. Agar ikan lele yang lebih besar memakan yang lebih kecil.
Begitulah proses ternak lele pada kolam terpal. Setelah semua lancar, anda tinggal menunggu hasil panen. Panen ikan lele dilakukan sekitar 3 bulan. Semoga bisa menjadi inspirasi anda yang tinggal di desa.
