
Berdesa.com – Hingga 19 Oktober 2015, Kementerian Desa Pembangunan daerah Tertinggal dan Transmigrasi mencatat, di seluruh Indonesia ini masih ada 18, 25 persen Desa Sangat Tertinggal dan 45,57 persen masuk kategori Tertinggal. Fakta ini menunjukkan kondisi ekonomi pedesaan di berbagai pelosok Indonesia masih tertinggal jauh. Salahsatunya karena pembangunan lebih tersentral di daerah perkotaan.
Minimnya ketersediaan sarana dan prasarana adalah salahsatu penyebab situasi pilu desa-desa ini. Akibatnya peluang kerja di desa terutama di sektor pertanian sangat kecil. Belum lagi banyaknya program pembangunan di des ayang ternyata tidak bermanfaat secara langsung bagi kelompok masyarakat kelompok masyarakat miskin dan termarginal di desa. Akibatnya, kemiskinan masih tetap menjadi hantu gentayangan di sana.
Untuk mengatasi berbagai masalah ini beberapa waktu lalu Kementerian Desa PDTT melakukan inventarisasi kebutuhan dan prrasarana desa yang diolah berdasarkan dataPpotensi Desa (Podes) dari seluruh Indonesia. Dari data itu diperoleh fakta bahwa jumlah desa yang membutuhkan sarana dan prasarana masih sangat tinggi di republik ini. Seperti kebutuhan akses internet yang belum menjangkau dengan baik sebanyak 25.758 desa (35 persen), air bersih 4.187 desa (6 persen), listrik dibutuhkan 24.989 desa (34 persen), pasar dibutuhkan 61.264 desa (84 persen) dan jalan usaha tani 30.305 desa (42 persen).
Masalahnya adalah bagaimana cara desa-desa se Indonesia yang sebagian besar adalah desa tertinggal itu bisa menjalankan swakelola untuk mengatasi kebutuhan desanya. Soalnya, pembangunan sarana dan prasarana membutuhkan daya dukung memadai terutama pengetahuan dan penguasaan teknis operasional. Dan itu semua saat ini harus dilakukan masing-masing desa sebagai implementasi program swakelola dana desa.
Maka pemerintah harus menciptakan sebuah penjelasan yang mudah dimengerti oleh orang desa mengenai bagaimana pembangunan sarana dan prasarana ini harus dilakukan. Penjelasan itu sangat dibutuhkan desa-desa saat ini sebagai pedoman bagi mereka menjalankan program realisasi sarana dan prasaran untuk desa mereka. Jadi apa yang bisa dijadikan pedoman warga desa membangun sarana dan prasarana desanya?
Tak usah kawatir, Direktorat Pembangunan Sarana dan Prasarana Desa, Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kementerian Desa PDTT telah menerbitkan Buku Teknis Sarana dan Prasarana Pendukung Ekonomi Desa. Buku ini berisi berbagai apa saja sarana dan prasarana yang dibutuhkan desa-desa di seluruh Indonesia disesuaikan dengan situasi desa mereka.
Buku ini menjelaskan, bagaimana proses pembangunan sarana dan prasarana itu harus dilakukan dan dengan cara seperti apa pembangunan swakelola bisa dijalankan. Dengan detail buku ini menjelaskan apa saja yang masuk dalam daftar sarana dan prasarana untuk mendukung ekonomi desa sekaligus bagaimana cara mudah dan sukses mewujudkan sarana dan prasarana itu.
Karena sebagian desa berbasis pertanian, buku ini juga membahas pembangunan prasarana untuk irigasi yang baik hingga menyajikan gambar teknis seperti apa seharusnya saluran irigasi dibuat, fungsi apa saja yang harus dijalankan saluran irigasi tersebut hingga bagaimana cara membangunnya secara swakelola. Bukan itu saja, buku terbitan Kementerian Desa kerjasama dengan Kompak, lembaga pemberdayaan yang konsen terhadap peningkatan fungsi pelayanan untuk kesejahteraan dan Australian Aid, lembaga bantuan Australia yang intens menjalankan program pengentasan kemiskinan di Indonesia.
Dengan buku ini aparat pemerintahan desa dan seluruh warga desa bisa dnegan cepat memahami apa saja yang menjadi syarat terbangunnya sarana dan prasarana desa, dengan cara apa dan bagaimana melakukan pendekatan sosial sehinga setiap kegiatan pembangunan mendapatkan dukungan yang sangat baik dari warga.
Sudah pasti buku ini sangat membantu semua perangkat desa membangun desanya. Maka wajib kiranya membaca buku ini bagi perangkat desa dan para pegiat pembangunan desa. Anda bisa langsung membacanya dengan mengunduh file dari link yang telah kami sediakan untuk mendapatkan seluruh informasi dalam buku itu.