
DAFTAR ISI
Tinggal di desa bukan berarti tidak akan memiliki perekonomian yang maju seperti mereka yang tinggal di perkotaan. Banyak orang-orang yang tinggal di pedesaan merasa dan beranggapan bahwa mereka adalah rakyat yang memiliki ekonomi yang sulit, jauh dari kehidupan yang layak dan tidak bisa hidup enak seperti orang yang tinggal di perkotaan. Padahal anggapan itu tidak seluruhnya benar, kini sudah banyak orang desa yang maju dan berkembang, memiliki perekonomian yang jauh lebih baik dan kehidupan yang jauh lebih layak.
Kebanyakan orang desa yang sukses ini bekerja dan mendapatkan penghasilan dari melihat peluang usaha yang berada di desanya. Apabila Anda tinggal di desa dan bisa melihat peluang usaha desa atau potensi apa yang dimiliki oleh desa Anda, maka Anda dapat menghasil pundi-pundi uang dari usaha itu.
Salah satu usaha yang mulai banyak dirintis dan dijalankan oleh orang desa adalah beternak belut dalam drum, kini banyak orang desa yang mulai mencoba peruntungannya di usaha beternak belut. Beternak belut kini tak perlu di kolam yang besar atau memiliki lahan yang luas, beternak belut menggunakan drum merupakan cara yang sangat sederhana dan juga murah.
Anda bisa beternak belut dengan memanfaatkan drum atau tong bekas, jadi Anda bisa beternak belut di lahan yang kecil di halaman rumah Anda dan tanpa perlu mengeluarkan banyak biaya namun dapat menghasilkan jumlah yang sama besarnya seperti beternak di lahan yang luas.
Berikut ini merupakan cara beternak belut dengan menggunakan drum atau tong yang dimodifikasi sedemikian rupa agar dapat menyerupai habitat asli si belut:
1. Siapkan Media Drum Atau Tong Sebagai Kolam
Anda dapat memanfaatkan drum atau tong bekas sebagai kolam, lakukan hal ini pada drum:
- Bersihkan drum/tong terutama pada bagian dalamnya
- Letakkan drum/tong pada posisi tidur (bukan berdiri), lalu buatlah lubang memanjang pada bagian atas drum/tong
- Kemudian buatlah lubang saluran pembuangan pada bagian bawah drum/tong tersebut
- Letakkan dan tata drum/tong tadi di tempat yang rata/datar dan teduh, ganjal sisi kanan kiri drum/tong agar tidak menggelinding.
2. Siapkan Lumpur Sebagai Tempat Tumbuh Belut
Lumpur sebagai tempat tumbuh belut ini merupakan hal yang paling penting, karena belut umumnya hidup di dalam lumpur sawah-sawah, maka untuk beternak belut dalam drum/tong juga diperlukan setting tempat yang seperti dengan habitat aslinya. Berikut merupakan cara menyiapkan lumpur yang baik sebagai tempat tumbuh belut dalam drum/tong:
- Masukkan jerami ke dalam drum/tong hingga mencapai ketebalan sekitar 50 cm
- Siram jerami tersebut dengan mikroorganisme awal sekitar 1 liter
- Masukkan juga kompos setebal 7 cm (bisa berupa humus maupun pupuk kandang)
- Masukkan lumpur yang sudah dicampur dengan pupuk TSP 5 kg sebelumnya, dengan ketebalan sekitar 25 cm
- Siramkan lagi air bersih hingga mencapai ketinggian 17 cm
- Tutup rapat drum/tong (bisa dengan plastik besar atau terpal) dan biarkan proses fermentasi terjadi selama kurang lebih 14 hari.
3. Memilih Benih Belut Yang Akan Dibudidayakan
Sebaiknya pilih benih belut yang ukurannya seragam, lincah, tidak cacat, tidak lemas, dan tidak berpenyakit. Sebar benih belut tersebut ke dalam drum/tong yng sudah disiapkan tadi. Idealnya satu drum/tong berisi 50-100 ekor, hal ini bertujuan agar belut dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dan memiliki ukuran yang sama besar ketika dipanen nanti.
4. Pemberian Pakan Dan Perawatan
Pemberian makan dilakukan pada sore atau malam hari seperti jam biologi belut dihabitatnya. Baiknya takaran makanan yang diberikan yaitu berkisar 5-20% dari bobot tubuh belut. Pakan belut dapat berupa ikan kecil, cacing, kecebong dan bekicot yang sudah di cacah.
5. Pemanenan
Anda dapat memanen belut tersebut sekitar umur 3-6 bulanan.
Nah, itulah tadi cara beternak belut di dalam drum. Selanjutnya mengenai peluang usaha desa dengan beternak belut ini, Anda dapat menjual belut-belut tadi di pasaran nasional maupun internasional. Untuk harga belut bisa bervariasi dan tidak tentu tergantung besar dan beratnya, di pasaran nasional biasanya dihargai sekitar Rp 55.000/kg nya, sementara di pasaran internasional tergantung kesepakatan.
Selain menjual belut dalam bentuk masih fresh Anda juga dapat menjual dalam bentuk olahan makanan seperti kripik belut, sambal belut, dan aneka makanan lainnya. Inilah peluang usaha desa yang dapat Anda jalankan baik secara mandiri maupun bersama-sama.