
Tahun lalu pengusaha dihadapkan pada stabilitas ekonomi tidak menentu yang diakibatkan oleh Pemilu Serentak, dan lagi-lagi tahun ini kita dihadapkan dengan krisis dunia kesehatan yang selain mengancam kesehatan badan juga mengancam usaha yang sedang kita jalani. Ada 3 tips dari UsahaDesa yang penting dilakukan dalam 1 minggu dari sekarang. Yuk simak apa saja 3 langkah awal pencegahan :
1. Jangan Panik ! Cek Neraca atau Arus Kas Usaha Anda.
Jangan panik, Pengusaha kitahnya adalah RISK TAKER (pengambil resiko) sehingga apapun yang terjadi kita sebagai pengusaha harus mencoba Tarik napas dan berpikir strategis menghadapi isu / masa krisis ini, jika kita goyah maka bisnis kita pun akan goyah. Semangat, teliti, strategis dan bersabar adalah kunci.
Pernah dengar istilah “Cash is Prince, Cash Flow is King” nah apa sih kira-kira maknanya ? Cash bisa diartikan 2 hal jika dalam keuangan usaha kita, pertama kas tunai dan kedua kas bank, coba cek kondisi keuangan kas tunai dan kas bank kita apakah sesuai dengan kondisi catatan keuangan kita. Apa sih gunanya klo kita sudah dapat datanya ? Nah, lanjut ke tips kedua.
2. Siapkan Dana Darurat Bisnis 2 – 3 bulan.
Kondisi saat ini kita belum bisa menebak kapan kondisi ekonomi kembali normal, penting untuk mengecek kondisi keuangan kita cukup untuk membayar gaji karyawan 2-3 bulan kedepan, membayar biaya operasional usaha dan mampu menjaga ritme penjualan. Dan jika ada opsi terburuk harus merumahkan karyawan apakah dana kita cukup untuk membayar pesangon. Ingat! pengusaha harus kuat dan siap menghadapi tantangan, berdasarkan pengalaman saya sendiri yang bermain di industri kafe di Yogyakarta, setiap tahun kami mengalami masa drop omset yakni pada masa liburan kuliah periode tahun ajar, sehingga 1-2 bulan sebelumnya pengusaha sudah harus putar otak merubah strategi penjualan dan menjaga cash flow / arus kas. Jangan terlalu banyak inventori atau stok bahan baku di Gudang yang tidak berputar ya.
3. Tahan Re-Investasi Horizontal
Kalian pasti sudah punya roadmap atau workplan untuk melakukan ekspansi usaha di tahun 2020, nah dalam kondisi seperti saat ini kita harus mulai sedikit melakukan “pivot” prioritas, tidak benar-benar merubah haluan bisnis, namun cara kita berjualan lah yang dirubah.
Apa itu reinvestasi horizontal ? reinvestasi modelnya adalah membeli aset di kota yang berbeda, membuka cabang, memperluas area usaha saat ini dan banyak lagi. Intinya adalah investasi ini adalah mencari sasaran pasar baru. Nah, menurut saran pakar bisnis yang sudah pengalaman menangani masa krisis seperti Pak Budi Isman (Investor Agrinesia Group & ex. GM CocaCola) investasi yang harus kalian lakukan adalah vertical, fokuskan budget marketing kalian untuk memikat pelanggan setia meningkatkan pembelian, kasih diskon, kasih service yang bagus agar mereka mau mensupport bisnis kita.
Oke, jadi ini 3 langkah awal minggu ini buat kalian para pengusaha mikro di Desa yang harus siap menangani kondisi ekonomi sesulit apapun, percayalah jika kita mampu melewati masa ini maka kita melewati satu tahapan ujian menjadi pengusaha sukses. See you on top, Salam Berdesa !
Penulis : Aziz Setyawijaya, COO dari PT Usaha Desa Sejahtera yang juga memiliki UsahaDesa.com dan Berdesa.com, berpengalaman lebih dari 10 tahun dalam kegiatan usaha UMKM dan pengembangan UMKM di Indonesia, pernah mendapatkan prestasi sebagia nominasi Asia’s Best Young Entrepreneur Award 2009 oleh Bloomberg Businessweek, dan di tahun yang sama meraih juara Shell LiveWIRE Business Start-Up Award 2009.